Desa Karanggedang adalah Desa yang Mulai Tersusun sistem Pemerintahan sejak datangnya Pangeran Diponegoro datang dari Kesultanan Ngayogjakarta, yang kala itu terdapat sebuah pemukkiman kecil yang hanya didiami oleh beberapa Kepala Keluarga diantaranya Ialah Simbah Buyut Salam.Dari namanya agak Jelas bahwa orang pertama yng mendiami Desa Karanggedang beragama Islam.Beliau Memanfaatkan lahanya untuk ditanami Pisang (Gedang) sebagai bahan makanan Pokok di jamanya.Sehingga Da3rah ini dinamai dengan Karang (Pekarangan) Gedang (Pisang) atau dinamai dengan Desa Karanggedang.
Salah seorang Prajurit Pangeran Diponegoro yang Bernama Nayantaka di beri tugas oleh Pangeran Diponegoro untuk mendiami wilayah ini sembari mengajarkan tentang tatanan hidup dan pola Pemerintahan hingga sekarang terbentuklah secara administratif sebuah Desa Karanggedang.Hal ini masih dapat di lihat dari Peninggalan leluhur yakni Situs Makam Leluhur Seperti Mbah Buyut Salam . Mbah Buyut Udantaka, Mbah Buyut Dadung Awuk, Mbah Buyut Thong thongsot, Mbah Buyut Bacut dan Bahkan Mbah Buyut Nayantaka sendiri atau lebih dikenal dengan sebutan Mbah Noyo atau Mabh Menjeling.
Sampai denga sekarang tercatat sudah 13 orang yang menjabat sebagi Kepala Desa dan 5 Orang tercatan sebagai Sekdes.Berikut sejarah Pemerintahan Desa Karanggedang secara urut sulit untuk diuraikan Mulai Dari Kepala Desa Udan Taka hingga kemudian Pada tahun 1964.
Desa Karanggedang terus berkembang dengan Kepala Desa :
- Simbah Udan Takan
- Simbah Dita Merta
- Simbah Branta Yuda
- Prawiro Sentono
- Sipon
- Kromo Pawiro
- Hadi Prayitno Tahun (1966-1974)
- Pawiro Sentono Tahun (1974-1991)
- Supiyah Tahun (1991 -1999)
- Sartono,S.Pd Tahun (1999 – 2913)
- Budiyanto Tahun (2013 – 2019)
- Kadikun (Sekarang)
Sekdes Karanggedang Adalah Sebagai Berikut
- Simbah Carik Gudril
- Kromo Miharjo
- Kromo Diharjo
- Sujito (Plt. Sekdes)
- Tri Ernawati
- Munshorif (Plt. Sekdes)
- Nanang Purwanto
Adapun dalam sejarah desa terdapat beberapa hal yang terjadi di Desa Karanggedang ., diantaranya adalag sebagai berikut :
|
Tahun Kejadian
|
Peristiwa Baik
|
Peristiwa Buruk
|
|
1943
|
|
Terjadi kelaparan dan penyakit koreng
|
|
1947-1948
|
|
- Penjajahan Belanda ke II
|
|
1950
|
|
- Pemberontakan AOI
|
|
1964-1965
|
|
- Pemberontakan G 30 September
|
|
1970
|
|
- Sering terjadi serangan penyakit Demam
|
|
1971
|
Dirintis Sekolah SD Dirumah rumah Warga
|
|
|
1980-1981
|
Pembangunan Rintisan Jalan Karanggedang melaui sawah Bakung
|
|
|
1982
|
Mulai Masa Seni Ketoprak
|
|
|
1983
|
Ø Pembangunan Balai Desa secara swadaya
Ø Masa Kejayaan Ketoprak Taruna Budhaya
|
|
|
1984
|
Membangun Jembatan Kewadasn dan Sembir
|
Gunungcondong Lungsor 1 warga tewas tertimbun
|
|
1991
|
Pilkades dan Diatur dengan Perda Pilkades tentang jabatan Kades 8 tahun Bu Supiyah dilantik jadi Kades
|
|
|
1994 - 95
|
|
Kemarau Panjang dan Kekeringan
|
|
1997
|
Membuka Akses Jalan Desa Karanggedang Cepedak Via Lorkali
|
Mendapat Bantuan PKT dan Gagal
|
|
1998
|
Jalan Baru dilakukan Pemadatan dengan Makadam
|
|
|
1999
|
Pilkades dengan Perda Pilkades Masa Jabatan Kades 8 Tahun Bp Sartono dilantik jadi Kade Periode 1
|
|
|
2000
|
Terbentuknya rombongan Kuda Lumping krida Laras
|
|
|
2003
|
Ø Membuat Pasar Desa
Ø Pengas[alan Ja;an Desa
|
Bantuan hewan kambing yang ke II banyak yang mati karena berpenyakit
|
|
2007
|
Pilkades Yang mengantarkan Kades Bpk Sartono dilatik Periode 2
|
|
|
2014
|
|
Pasar Desa dinyatakan ditutup
|
|
2016-2017
|
Masjid Mmanbaul Ulum di Pugar
|
|
|
2017
|
|
Longsor Menimpa Rumah Warga 1 org warga di nyatakan Tewas tertimbun
|
.jpg)
Form Komentar